TENAGA MENGGEBU BLOK B20
 
Siapa yang tak tahu jenis mobil ini?
 
Ya, Honda Civic Estilo. mobil yang sangat banyak yang menyukainya. Mobil yang muncul tahun 90-an ini sangat lah menawan, apalagi dengan merubah bagian mesin, tentu akan menimbulkan tenaga yang dashyat. Ini tentu sangat diinginkan pemilik mobil. Pemilik mobil akan bersemangat untuk segera mengubah mesinnya agar berjalan secara responsif.

 
Meski semangat menggebu, kalau keinginan tak tercapai bisa bikin loyo. Untung Bernard Wiryadi mampu mengakomodir keinginan Michael Christian dengan baik. Sudah banyak Estilo yang dirombak pakai mesin Honda B16A dengan teknologi VTEC. Namun Michael ingin torsi dan tenaga lebih kuat lagi. Sayangnya, mesin Honda B20 incaran selanjutnya tidak dilengkapi VTEC. “Jadi gabungkan saja blok B20 dengan kepala silinder B16A,” buka Bernard.
 
FRANKESTEIN 
 
FRANKENSTEIN
Kepala silinder B16A dikawin dengan blok mesin B20 menghasilkan kompresi 9,8:1
 

Antisipasi kekurangan bensin, injektor Mitsubishi Lancer Evo VI mengucurkan 500 cc/menit Pertamax

Trik yang dilakukan Bernard memang mengacu pada tren mutilasi ala Frankeinstein. Kepala beda dengan badannya. Bedanya, kali ini yang diincar pada daban Mesin yang lebih kekar karen kepala sudah pintar.

Awal mutilasi ini diawali naiknya mesin B16, komplet dengan transmisi dan kaki-kaki. “Untung dapat komplet, sehingga tinggal pasang semua,” bilang Bernard. Engine mounting asli pun tidak banyak berubah. Paling hanya menggeser sedikit posisi bushing arm bawah. Asyiknya lagi, as roda ikut pakai B16A tanpa ubahan sedikit pun.
 
Proyek mutilasi pun dimulai. Karena kepala silinder B16A sudah pakai VTEC, komponen ini dipertahankan. Nah, tenaga dan torsi coba dikail lagi dengan menaikkan kapasitas. Mesin B20 2.000 cc punya kapasitas lebih besar ketimbang B16A yang hanya 1.600 cc.

Asyiknya karena satu keluarga atau masih dalam rumpun Honda B-series, desainnya mirip. Misalnya girboks B16A langsung akur, begitu pun semua lubang baut, oli dan air (water jacket) antara blok dan kepala silinder.

Hanya ada satu jalur oli di kepala silinder yang digeser sedikit untuk menyesuaikan posisi di blok mesin.
Selebihnya, tinggal memasang kruk as, piston dan setang B20. “Supaya enggak mentok klep, coakan di kepala piston dibentuk ulang,” sambung pria berkacamata minus ini.

Pastinya, semua komponen mekanis tetap bisa beroperasi seperti layaknya mesin B16A. Termasuk sistem manajemen mesin yang juga mengandalkan wiring dan ECU standar B16A. “Hanya disetting ulang pakai piggyback Dastek Unichip. Base map tetap B16A, tetapi disetel lagi sesuai kebutuhan blok B20,” tutupnya seraya menyebut tenaga melonjak mendekati 200 dk. Sekarang semangat tambah menggebu, kan?
 

Comments